🎖️ Pertanyaan Untuk Calon Presiden Mahasiswa
1491945Adx_ManadoPost_InPage_Mobile. “Saya punya hak prerogatif untuk menentukan calon presiden. Kalian juga yang memberikan saya hak prerogatif, ” kata Presiden ke-5 RI ini saat menyampaikan pidatonya di Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II yang digelar di Sekolah Partai DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan kemarin (21/6).
BacaJuga: 1760 Calon Mahasiswa Lolos di Unhas, Ini Cara Registrasi. Bagi siswa yang berhasil lolos SNMPTN 2021, dapat melakukan daftar ulang ke PTN yang diterima. Siswa dapat mencermati dan menaati pengumuman dari setiap PTN seperti syarat pendaftaran dan jadwal pendaftaran.
6Pertanyaan Klise Yang Biasa Ditanyakan Di Interview Organisasi Campuspedia News Debat Kandidat Calon Ketua Dan Wakil Ketua Bem Periode 2018 Fakultas Teknik Contoh Pertanyaan Untuk Calon Ketua Bem Bagikan Contoh Debat Calon Presiden Bem Kema Fk Unhas 2019 Lembaga Pers Mahasiswa Sinovia Populer 13 Pertanyaan Untuk Paslon Bem Viral
Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menerangkan kriteria calon presiden (capres) yang akan dipilih pada Pilpres 2024. Menurut Megawati Soekarnoputri
Ada3 pasangan calon untuk menjadi ketua osis. Dalam menjalankan amanah menjadi ketua osis, tentunya
Mengenallebih dekat bakal calon Presiden-Wakil Presiden BEM REMA UPNVJT 2021, LPM Giri Taruna menelusuri rekam jejak organisasi serta latar belakang dari kedua paslon tersebut. Miracle Drew H. H dan Ryan Eka Wiratna. Dalam rekam jejak organisasi paslon Miracle-Ryan, keduanya ternyata pernah merasakan duduk di kursi Himpunan Mahasiswa (HIMA).
Suasanajalannya acara debat dan dialog terbuka (sumber: redaktur) Panitia Pemilihan Umum Mahasiswa (PPUM) telah mengadakan acara debat dan dialog terbuka untuk calon ketua dan calon wakil ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Kuningan dan BEM Fakultas tahun 2022. Acara debat dan dialog terbuka
JelangDebat Capres, Inilah Jumlah Pertanyaan Yang Disiapkan Untuk Para Calon Presiden Dan Wakilnya - Bangka Pos Wednesday, December 26, 2018 Presiden Edit BANGKAPOS.COM, JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menjadwalkan rapat lanjutan membahas prosedur debat kandidat pasangan calon presiden-calon wakil presiden dalam Pemilu 2019.
tanggapan mahasiswa Institut Teknologi Bandung soal sosok kriteria pemimpin yang diinginkan untuk memimpin negeri ini. Baca juga: Kata Mahasiswa ITS soal Presiden yang Dibutuhkan Indonesia. Misalnya, Ade Hilmy Maulana A, aahasiswa ITB jurusan teknik mesin, menginginkan pemimpin yang berbudaya dan memiliki sifat Hasta Brata.
Bagianpertama adalah debat untuk calon Presiden BEM Debat bagian pertama yaitu dilakukan dengan sesi tanya jawab dan tanggapan dari panelis. Pertanyaan pertama di ajukan langsung dari moderator tentang “bagaimana nantinya calon senat mahasiswa sebagai menciptakan sinergisitas yang baik antar Lembaga eksekutif yaitu BEM dan BPM”.
CaraMemahami Target Pasar untuk Memulai Bisnis. Pekerja menyelesaikan pembuatan mi di industri UMKM mi dan pangsit di Bogor, Jawa Barat. (Foto: BeritaSatu/Mohammad Defrizal) Jakarta, Ketika hendak memulai bisnis kuliner, setiap pelaku usaha tentunya harus menentukan terlebih dahulu target pasar.
Denganpertanyaan ini diharapkan agar setiap calon presiden dapat. Bemstieipwija tanya jawab dan debat calon ketua bem stie ipwija periode 2020/2021. Contoh pertanyaan untuk calon ketua himpunan mahasiswa, pertanyaan menjebak untuk calon ketua . Pertanyaan untuk calon ketua bem yang menjebak. Ketua jurusan sastra inggris, b) ketua
RlASi7. Untuk opini publik, sudah oke. Tapi nalar atau logika politik belum Jawa Timur ANTARA - Nama-nama bakal calon presiden yang akan berkompetisi pada pesta demokrasi terbesar di Indonesia, Pemilihan Umum Serentak 2024, sudah mulai diperkenalkan oleh sejumlah partai politik. Sejauh ini, ada dua nama yang sudah secara resmi telah dideklarasikan oleh partai politik untuk menjadi bakal calon presiden Indonesia, yakni Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan. Satu nama lagi, Prabowo Subianto yang saat ini menjabat sebagai Menteri Pertahanan- meskipun belum dideklarasikan untuk berlaga pada Pemilu Presiden Pilres 2024-, juga turut serta meramaikan persiapan penentuan masa depan Indonesia itu. Nama-nama tersebut memang sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia. Tiga nama tersebut kini mulai menjadi buah bibir masyarakat. Pertanyaan terbesar, siapa pengganti Presiden Joko Widodo usai Pemilu 2024 dilaksanakan. Pertanyaan tersebut memang nantinya akan terjawab pada saat masyarakat telah melaksanakan Pemilu pada 14 Februari 2024. Namun, untuk saat ini, ada pertanyaan yang lebih menarik, yakni siapa para pendamping atau bakal calon wakil presiden yang akan mendampingi tiga nama itu. Nama-nama terkait bakal calon wakil presiden yang akan mendampingi Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan Prabowo Subianto sedang menjadi perhatian publik. Banyak nama besar yang coba dikaitkan dengan tiga bakal calon presiden tersebut. Sejumlah nama bakal calon wakil presiden yang banyak dibicarakan di antaranya adalah Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Menteri Badan Usaha Milik Negara BUMN Erick Thohir, serta Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD, serta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Selain itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, putra mantan Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono, Agus Harimurti Yudhoyono AHY, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan mantan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimim Iskandar. Nama-nama itu, kini mulai meramaikan bursa bakal calon wakil presiden, meskipun juga muncul nama baru seperti Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat PUPR Basuki Hadimuljono untuk digandengkan dengan Ganjar Pranowo. Munculnya nama-nama potensial bakal calon wakil presiden itu, tentu bukan sekadar ramai diperbincangkan. Partai politik saat ini benar-benar memperhitungkan peluang masing-masing bakal calon presiden saat disandingkan dengan figur tertentu. Lembaga-lembaga survei di dalam negeri sudah melakukan perhitungan elektabilitas dengan nama-nama bakal calon presiden tersebut. Selain itu, simulasi juga dilakukan terhadap bakal calon presiden yang dipasangkan dengan bakal calon wakil presiden. Berdasarkan data dari lembaga survei Indikator Pilitik Indonesia, dalam laporan yang dikeluarkan pada 18 Mei 2023, hasil dari survei kepada orang, mencatat bahwa tiga nama bakal calon presiden itu menduduki peringkat tiga teratas dari 19 nama yang dilakukan survei. Sementara pada simulasi dari tiga nama tanpa sosok pendamping atau bakal calon wakil presiden, didapati hasil 34,8 persen untuk Prabowo Subianto, 34,4 persen memilih Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan sebanyak 21,8 persen, sementara 8,9 persen tidak menjawab. Namun, jika ketiga nama tersebut dipasangkan dengan bakal calon wakil presiden, juga memiliki dampak terhadap elektabilitas. Dalam simulasi tersebut, Ganjar Pranowo yang dipasangkan dengan Ridwan Kamil memiliki elektabilitas mencapai 36,3 persen. Sementara Prabowo Subianto yang dipasangkan dengan Erick Thohir, mendapatkan porsi sebesar 35,4 persen, dan Anies Baswedan dengan Mahfud MD mendapat 17,8 persen, sedangkan yang tidak menjawab 10,7 persen. Dalam simulasi lainnya, ada kejutan dari Ganjar Pranowo yang dipasangkan dengan Sandiaga Uno. Elektabilitas Ganjar dan Sandiaga naik menjadi 38 persen, Prabowo dengan Erick Thohir 32,2 persen dan Anies Baswedan dengan AHY 19,2 persen, dan 10,6 persen tidak memilih. Skenario lainnya, Ganjar-Sandiaga mendapatkan 37 persen, Prabowo Subianto-Erick Thohir 34,3 persen dan 17,9 persen untuk Anies Baswedan saat dipasangkan dengan Khofifah Indar Parawansa. Simulasi terakhir, Ganjar Pranowo-Ridwan Kamil mencapai 40,1 persen, Prabowo-Khofifah 30,5 persen, dan Anies Baswedan-AHY 18,5 persen. Dari hasil survei tersebut, setidaknya bisa dijadikan bekal dari partai politik untuk menentukan siapa pendamping yang paling sesuai. Logika politik, opini publik Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, pasangan calon wakil presiden dan wakil presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik yang memenuhi persyaratan. Persyaratan tersebut adalah perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi di Dewan Perwakilan Rakyat DPR atau 25 persen dari suara sah secara nasional pada Pemilu Anggota DPR RI Tahun 2019. Saat ini, ada 575 kursi di parlemen sehingga pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pemilu Presiden 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi. Bisa juga pasangan calon diusung oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu 2019 dengan total perolehan suara sah minimal suara. Berbicara penentuan bakal calon presiden maupun wakil presiden, selain harus memenuhi persyaratan tersebut, tentunya tidak lepas dari peranan partai politik. Partai politik memiliki kewenangan untuk menentukan siapa saja yang akan diusung untuk berkompetisi pada Pemilu 2024. Harus diakui pula dalam menentukan nama-nama tersebut juga ada kesepakatan politik dari sejumlah partai pengusung. Kesepakatan-kesepakatan politik itu harus mengedepankan kepentingan rakyat Indonesia, bukan hanya kepentingan partai politik. Pengamat politik Universitas Brawijaya Wawan Sobari mengatakan bahwa dari sisi opini publik, berdasarkan hasil survei dari sejumlah lembaga, memberikan gambaran yang jelas. Potensi dari masing-masing bakal calon presiden dan wakil presiden sudah tergambar. Namun, menurut Wawan, dengan belum diputuskannya siapa bakal calon wakil presiden yang akan mendampingi tiga nama tersebut, masih ada negosiasi kepentingan antarpartai politik yang masih belum bisa disepakati. "Untuk opini publik, sudah oke. Tapi nalar atau logika politik belum ketemu. Artinya, negosiasi kepentingan antarpartai politik yang sudah menyampaikan calon presiden dengan partai yang mengajukan nama cawapres, itu nampaknya belum ketemu," katanya. Saat ini partai politik masih dalam tahap untuk menyeimbangkan antara logika politik dengan opini publik berdasarkan hasil survei sejumlah lembaga tersebut. Dari partai pengusung tiga nama tersebut, masih saling menunggu untuk mengambil keputusan. Pertimbangan untuk menentukan siapa pendamping dari tiga nama tersebut, memang pekerjaan rumah yang sangat besar yang harus segera diselesaikan oleh partai politik pengusung masing-masing calon. Pesta demokrasi yang bijak Tentunya, masyarakat Indonesia juga masih ingat pelaksanaan Pemilu 2019 yang diwarnai politik identitas. Dalam pemilu saat itu, masyarakat Indonesia terbelah menjadi dua kubu yang saling berseteru dan seolah harus memenangkan sebuah pertandingan besar. Memang, dalam persaingan politik, ada pihak yang nantinya akan menang dan ada yang kalah. Namun, itu semua harus diterima dengan lapang dada karena urusan memimpin sebuah negara bukan sekadar mencari pekerjaan, melainkan juga panggilan hati untuk membenahi bangsa. Sehingga, pengalaman yang terjadi pada 2019 itu harus menjadi pengalaman berharga, bukan hanya bagi masyarakat Indonesia, melainkan juga bagi elite-elite partai politik di negeri ini. Elite politik sudah seharusnya memberikan pelajaran bahwa berpolitik itu harus bijak. Tidak perlu banyak sandiwara politik yang harus dipertontonkan kepada masyarakat hanya untuk sekadar melakukan uji coba dalam mendapatkan suara atau perhatian publik. Sebaliknya, publik harus diberikan edukasi agar bisa berdemokrasi dengan dewasa dan bijak. Pada akhirnya, penentuan bakal calon wakil presiden yang akan maju pada Pemilu 2024, harus mengedepankan sosok yang paling ideal untuk menjadi pemimpin Indonesia dan mengutamakan kepentingan rakyat. Kepentingan rakyat yang paling utama adalah terkait dengan keberlanjutan. Apa yang sudah dicapai dengan baik pada era pemimpin saat ini, sudah seharusnya dipertahankan dan ditingkatkan untuk kepentingan rakyat Indonesia. Jadi, Pemilu 2024 menjadi harapan baru untuk Indonesia yang lebih baik. Editor Achmad Zaenal MEditor Achmad Zaenal M COPYRIGHT © ANTARA 2023
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. 10 Pertanyaan yang harus diajukan dalam Debat Pilpers 2014Hiruk Pikuk persaingan memperebutkan kursi Presiden 2014 semakin seru, kalau tidak bias dibilang menjurus ke hal – hal negative. Untuk memilih Presiden tentunya kita tidak bisa memilih “ kucing dalam karung” maka dari itu bersyukur kepada KPU yang mengadakan debat antar calon presiden. Dimana kita sebagai warga Negara secara objektif dapat melihat visi dan misi calon presiden yang akan kita KPU serta stasiun – stasiun televisi yang menyiarkan sudah mempersiapkan list pertanyaan beserta panelis – panelis andal untuk menguras kemampuan berfikir para calon dalam menjawab pertanyaan2 yang ada. Tergerak penulis untuk “menitipkan” beberapa pertanyaan yang seyogyanya dapat mewakili kegelisahan penulis sebagai warga Negara yang menginginkan presiden kelak dapat memimpin dengan jawaban atas pertanyaan – pertanyaan ini adalah bukan jawaban yang bersifat normative belaka, tetapi jawaban yang sungguh – sungguh dapat merefleksikan tokoh tersebut, terukur dan dapat memuaskan akal sehat dan hati nurani yang hal ini kategori pertanyaaan penulis bagi menjadi 4 kategori yaitu menggali kepribadian 1-3 masalah isu nasional 4-7 masalah isu international 8-9 10 Pertama Mengapa saudara menganggap diri saudara layak untuk memimpin bangsa Indonesia ?Dengan pertanyaan ini diharapkan agar setiap calon presiden dapat memberikan jawaban jujur motivasi untuk menjadi presiden itu apa. Dan seperti kesepakatan diatas bahwa jawabanya harusnya bukan jawaban yang normative saja. Jawaban seperti “ membawa Indonesia kearah lebih baik “ mensejahterakan rakyat” atau menajdi macan asia” tentunya jawab yang baik tapi sangat- sangat normative. Penulis juga bisa berekasi dengan bertnya “Kalau hanya untuk menjadi itu mengapa harus anda yang memimpin mengapa harus presiden?. Semoga calon presiden dapat dengan baik menjawab pertanyaan gampang Kedua Setelah anda nantinya menang dan terpilih menjadi Presiden, siapa orang pertama yang anda ucapkan terima kasih.?Dengan menjawab pertanyaan in tentunya kita sebagai pemilih ingintau siapa orangyang paling dianggap paling berjasa dalam pemenangan pemilihan presiden tersebut. Mungkin dari partai kubu A akan bilang ketua umum, tim sukses, partai pendukung, seluruh bangsa bangsa indonesai walupun jelas tidak seluruh bangsa inodesia memilih dia atau kubu B akan menjawab keluarga, temen2 dekat, temen2 seperjuangan. Dengan jawaban ini akan tergambar dengan jelas kepada siapa selama ini presiden terpilih “bergantung”. Ketiga Setelah anda nantinya resmi memenangkan Pilpres, hal pertama apa yang akan anda lakukan terhadap pesaing anda ?Tentunya yang kita harapkan dari sikap mereka adalah bahwa siapapun yang menang tidak boleh jumawa tidak boleh besar hati merasa lebih pintar dari yanglain. Biasanya dalam pilpres dimanapun yang kalah memberikan ucapan kepada yang menang, tetapi mungkin di Indonesia dengan kerendahan hati masing2 mengakui juga lawan yang kalah , setelah masa2 pipres dapat menjadi kawan? Adakah dari mereka berdua yang apabila menang, mendatangin ketempat kalah memberikan hormat?. Alangkah indahnya apabila pertanyaan itu dijawab “Saya akan menemui lawan politik saya, saya akan minta maaf apabila selama masa kampanye dan sebelumnya ada salah kata / salah ucap dan marilah kita bersama2 membangun indonesia, kritik dan saran membangun tetap kami perlukan agar bangsa ini menjadi bangsa yang besar”. Keempat Pemberantasan Korupsi, apabila nantinya apabila / berandai2, saat pemerintahan berjalan orang terdekat anda Kubu A ibu ketua umum partainya diduga korupsi, atau kubu B wakil presidennya terindikasi korupsi dipemerintahan apa yang saudara akan lakukan?Sekali lagi disini bukan jawaban normative yang akan disampaiakn bukan jawaban “ kami serahkan kepada hukum, kami tunduk pada asas praduga tak bersalah, dll” tapi ditekankan sikap dan perbuatan apa yang akan dilakukan presiden selaku pemimpin pemerintahan. Jawaban “ kami serahkan kepada penegak hokum dan memberik dukungan penuh agar korupsi tersebut dapat dibongkar” adalah jawaban yang kami ingin dengar. Disinilah integritas seorang presiden mengenai pemberantasan korupsi diuji. Tentunya jawabannya menarik untuk kita Kelima Subsidi BBM, dalam masa pemerintahan anda nanti apakah subsidi BBM akan tetap dipertahankan atau dicabut 100 persen?Masalah BBM adalah masalah yang sangat – sangat krusial, penentuan harga BBM akan berdampak pada banyak hal. Dan kita mengetahui bahwa subsidi BBM sangat - sangat memberatkan neraca APBN kita, Tentunya diperlukan kebijakan yang sangat pro rakyat walupun kebijakan tersebut tidak popular. Untuk menyelesaikan masalaah subsidi BBM ini apakah presiden terpilih berani mencabut subsidi BBM?, Para calon presiden tentunya sudah mempunya program untuk hal ini. Tapi apakah mereka berani berucap untuk sesuatu yang tidak popular disaat masa kampanye?, kita KeenamKerukunan Umat Beragama, apakah mungkin dinegara yang mayoritas Muslim seperti Indonesia , Menteri Agama dapat dijabat oleh non – muslim?Indonesia penuh dengan keanekaragaman, dengan ribuan suku, ribuan bahasa, bahkan kalau mau jujur ribuan kepercayaan disetiap pulau – pulau yang ada. Dengan pertanyaan ini diharapkan presiden dapat jujur untuk dapat meletakaan fondasi – fondasi kerukunan antar umat beragama. Tentunya pertayaan dan jawabnya apabila tidak dipikirkan dengan matang akan memancing kontroversi. Kita berharap jawaban dapat menyejukkan seluruh rakyat Indonesia tanpa Ketujuh Berapa lama waktu yang dibutuhkan pemerintah baru untuk mengungkap Tragedi Mei 1998, penculikan aktivis + Pembunuhan Munir?Peristiwa kerusuhan Mei 1998 adalah noda hitam dalam perjalaan demokrasi bangsa, Timor2 + pembunuhan munir, mengapa kelaitnaya amat sangat susah sekali untuk diungkap, padahal pihak2 yang dekat sekali dengan kejadian tersebut ada disekitar kita, pihak yang tau, bukan berarti pihakyang melakukan. Dengan mengungkap 2 kasus utang kita terhadap hokum HAM agak menjadi proses pencarian fakta + materi tentunya adalah suatu keharusan, Yang kita butuhan adalah berapa lama, bukan prosesnya lagi tetapi ada target yang harus dicapai. 1 atau 2 atau 3 tahun. Karena rakyat sudah bosan dengan Kedelapan Apakah Indonesia memungkinkan akan membuka hub diplomatic dengan Israel?Pertanyaan konterversial tentunya, diperlukan pemikiran yang arif bijaksana untuk menjawab ini, tidak bisa emosi sesaat, sebab kita jug mengetahui hubungan antara israel dan Amerika juga adalah sekutu abadi Arab Saudi. Apakah kita juga harus berpisah dengan mereka. Apabila disebut bahwa Israel Negara yang suka menjajah, bagaimana dengan Rusia ? Yang jelas2 mendukung kemerdekaan propinsi di ukraina, bagimana dengan mesir? Yang mau menghukum gantung 600 warganya sendiri? Kita jg tau pendiri facebook siapa, gorge soros siapa. Dengan jawaban yang ada kita ingin mengetahui secara real kemana arah kebijakan luar negeri Negara Kesembilan Terkait ketahan Energi / Untuk menjadi macan Asia tentunya dibutuhkan sumber energi yang besar. Apakah Indonesia siap dengan Energi Nuklir?Negara – Negara di dunia tentunya akan dihormati Negara lain apabila mereka ada nuklir ini adalah fakta, apabila Korut tidak ada nuklir mungkin saja 10 tahun lalu sudah diserang Amerika. Apakah Indonesia siap dalam mengelola energy tersebut? Karena tentunya kedepannya kita tidak bias bergantung pada minyak bumi. Dan kita juga harus sejajar dengan bangsa letak geografis Negara kita yang sangat- sangat Kesepuluh Apakah kelemahan Saudara?Pertanyaan penutup agar setiap calon presiden diingatkan bahwa mereka manusia biasa, menarik untuk ditanyakan, sebab orang yang sukses adalah orang yang mau mengakui kelemahan dan keterbatasannya kemudian berusaha kasihHaeunWarga Negara Biasa Yang Rindu Indonesia ke Piala Dunia Lihat Politik Selengkapnya
Jakarta - Jelang Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024, pelbagai lembaga survei lakukan survei capres dengan jajak pendapat politik untuk mengetahui elektabilitas Calon Presiden atau Capres yang akan dipilih rakyat. Lalu, Bagaimana kriteria atau kategori pertanyaan yang diberikan kepada responden untuk mengetahui elektabilitas capres melalui survei ini?Berikut beberapa kategori pertanyaan yang diberikan kepada responden untuk mengetahui elektabilitas capres, dikutip dari dokumen Lembaga Poltracking Indonesia. Proses wawancara kepada wartawan dapat dilakukan secara tatap muka atau melalui angket. Lembaga Poltracking Indonesia dalam penelitiannya terhadap responden di 34 provinsi di Indonesia, pada 16 hingga 22 Mei 2022, dilakukan dengan tatap untuk mengetahui elektabilitas Capres, Pertama, responden akan diajukan pertanyaan terkait popularitas kandidat atau kedikenalan pemilih terhadap kandidat. Responden diberikan nama-nama yang kemungkinan menjadi kandidat. Pertanyaannya, Apakah Bapak/ Ibu/ Saudara mengenal nama-nama di bawah ini? Kemudian diminta memberikan jawaban tertutup, yaitu kenal dan tidak responden diberikan pertanyaan terkait akseptabilitas kandidat. Pertanyaannya, Apakah Bapak/Ibu/Saudara MENYUKAI nama-nama di bawah ini? Responden diberikan pertanyaan tertutup dengan jawaban Suka, Tidak Suka, dan Tidak Tahu atau Tidak Jawab Setelah pertanyaan akseptabilitas kandidat, pertanyaan selanjutnya adalah tentang Top of Mind. Responden diminta memilih secara spontan nama-nama kandidat. Pertanyaannya, Jika Pemilu dilakukan hari ini, siapa yang akan Bapak/Ibu/Saudara pilih sebagai Presiden RI?Pertanyaan berikutnya adalah Trend Top of Mind. Ini merupakan modifikasi pertanyaan sebelumnya. Pertanyaan sama, tetapi lebih spesifik untuk membandingkan elektabilitas kandidat satu dengan kandidat lainnya. Artinya, hanya dua nama kandidat yang diajukan dalam elektabilitas kandidat juga dapat dilakukan dengan mengajukan pertanyaan Top of Mind dari 30 nama menjadi 20 nama, demikian seterusnya sampai 5 nama hingga hanya dua nama. Pertanyaannya, Jika Calon Presiden RI hanya 2 sebagaimana terlihat di bawah ini, siapa yang akan Bapak/Ibu/Saudara pilih?Hasil survei capres oleh Lembaga Poltracking Indonesia menunjukkan simulasi pasangan Ganjar Pranowo – Erick Thohir memiliki elektabilitas tertinggi, mengungguli pasangan Prabowo Subianto – Puan Maharani, dan pasangan Anies Baswedan – Agus Harimurti “Dalam simulasi tiga pasangan capres dan cawapres, Ganjar-Erick memperoleh angka elektabilitas 27,6 persen, Prabowo Subianto – Puan Maharani 20,7 persen, dan Anies Baswedan – Agus Harimurti Yudhoyono 17,9 persen,” ujar Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda AR, dalam siaran pers yang diterima Tempo, Kamis, 9 Juni survei juga menunjukkan simulasi pasangan Ganjar Pranowo – Erick Thohir cukup kuat untuk menghadapi pasangan Prabowo Subianto – Puan Maharani, dan Anies Baswedan – Sandiaga Uno. Pada simulasi ini, Ganjar-Erick memiliki elektabilitas sebesar 26,4 persen, Prabowo-Puan 19,8 persen, dan Anies-Sandi 18,9 persen. Elektabilitas Ganjar juga masih tinggi ketika dipasangkan dengan Sandiaga Uno. Pasangan Ganjar-Sandi memperoleh elektabilitas 26,7 persen, mengalahkan pasangan Prabowo-Erick 22,5 persen, dan Anies-Puan 12,2 memunculkan nama kuat, survei capres juga memprediksi figur pemimpin seperti apa yang diinginkan rakyat. Hasil survei Lembaga Poltracking Indonesia misalnya, lembaga survei yang melakukan jajak pendapat melibatkan mayoritas masyarakat menginginkan capres yang perhatian pada rakyat 16,8 persen, pemimpin dengan karakter jujur, dapat dipercaya dan bersih dari korupsi 16 persen, serta capres harus merupakan sosok yang berpengalaman 12,7 persen.HENDRIK KHOIRUL MUHID Baca Sejak Kapan Muncul Lembaga Survei Lakukan Survei Capres di Indonesia?Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.
pertanyaan untuk calon presiden mahasiswa